
Bimtek Pascapanen BioCF ISFL Berbasis Tanaman Hortikultura di Kerinci
KERINCI – Penanganan pascapanen sesuai GHP merupakan bagian dari upaya mitigasi (menurunkan-menyerap) GRK. Kegiatan Bimtek pascapanen BioCF yang diadakan di Kerinci (7/5) bertujuan untuk mensosialisasikan penanganan pascapanen yang baik sekaligus praktik langsung di lapangan.
Kegiatan bimtek dilaksanakan di dua tempat, yang pertama di Desa Koto Tengah Kec. Siulak, pesertanya Gapoktan Karya Bersama dihadiri Kabid Hortikultura, Frantos, SE., MM. Lokasi yang kedua di Desa Koto Keras Kec. Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh, pesertanya Gapoktan Dahek yang dihadiri Kasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Hortikultura, Chairul Anwar, SE.
Narasumber dalam kegiatan bimtek ini dari BSIP Jambi, Dr. Salwati,, SP., M.Si dengan materi yang disampaikan “Bimtek Pascapanen BioCF Berbasis Tanaman Hortikultura (Cabai) dengan Menerapkan GHP”. Materi yang disampaikan berfokus pada prinsip penanganan pascapanen yang baik sesuai GHP, diantaranya : (1) menekan tingkat kerusakan atau kehilangan hasil, (2) menjaga mutu cabai sesuai persyaratan standar mutu yang berlaku, (3) memproduksi cabai yang terjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas (K3). Kegiatan dilanjutkan ke lapangan untuk melakukan proses pemanenan yang sesuai GHP.
Dengan adanya bimbingan teknis pasca panen komoditi tanaman pangan dan hortikultura diharapkan petani tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar, serta dapat mengurangi pupuk kimia. Jerami masih dapat diolah menjadi kompos yang berguna untuk pemupukan. Dari jerami yang diolah menjadi kompos, petani dapat mengurangi pupuk kimia dan memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan ekonomi dan yang lebih penting dapat menekan emisi gas rumah kaca.